Jumat, 25 Februari 2011

kesehatan mental menurut allport

Kesehatan Mental Menurut Allport
Teori Allport : Psikologi Individu

Pendahuluan

A. Pengantar

1. Orientasi Umum

Sejak tahun tiga puluhan pemikiran-pemikiran yang terutama di dalam psikologi ialah mengenai kuantifikasi atau pencarian dasar-dasar tak sadar yang mendorong tingkah laku manusia. Dalam situasi ilmiah yang demikian itu Gordon W. Allport mengambil jalannya sendiri yang berbeda atau menyimpang dari pandangan umum itu; dia mengadakan penyelidikan secara kualitatif dan mengutamakan dorongn-dorongsn sadar.
Pemikirannya yang teliti dan sistematis dapat mempersatukan gagasan-gagasan yang berasal dari berbagai pemikiran yang terkenal dalam lapangan psikologi seperti ahli-ahli psikologi Gestalt, W. Stern, W. James McDougall dari psikologi Gestalt dan Stern, diambilnya pendirian yang menolak cara analitis dan perhatian yang mendalam dalam kekhususan individu serta kebulatan tingkah laku.


2. Riwayat Allport
Gordon W. Allport Dilahirkan di Indiana pada tahun 1897 tetapi di besarkan serta mendapatkan pendidikan yang mula-mula di Clevelan. Dia menyelesaikan “ undergraduate ” nya di Harvard University. Tahun 1919 menyelesaikan pelajarannya dengan keahlian pokok ilmu ekonami dan filsafat. Allport memegang peranan utama dalam pembantukan Departement of social Relations in Harvard University.
Bertentangan dengan penulis-penulis teknis lainnya yang tujuan utama menyusun pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dibantah dan tahan kritik. Allport lebih mementingkan menyatakan soal-soal dalam bentuk yang melayang-layang dan provokatif. Hal yang demikian ini menyebabkan dia banyak mendapat kritik.
Selama kariernya itu Allport banyak menerima kehormatan, antara lain dipilih sebagai president dari “ The American Psychological Association “ dan presiden dari “ The Society For Psychological Study of Social Issue “. Kecuali itu dua belas tahun lamanya dia sebagai editor “ Journal of Abnormal and Social Psychology “, suatu majalah yang sangat besar pengaruhnya.

3. Gambaran Mengenai Pendirian Allport
1. Tulisan-tulisannya selalu menunjukkan usaha untuk mementingkan sifat kompleks dank has dari pada tingkah laku manusia.
2. Bagi Alport tidak ada kontinuitas antara normal dan tidak normal dan tidak normal, antara anak dan dewasa, antara manusia dan hewan.
3. Penggunaan metode dan penemuan-penemuan psikologis di dalam tindakan, dimana usaha dilakukan untuk memperbaiki keadaan social yang tidak diinginkan merupakan hal yang sangat dipentingkan oleh Allport
4. Allport menyatakan, bahwa karyanya terutama ditujukan pada masalah-masalah empiris dan tidak untuk mendapatkan suatu kesatuan metodologi dan teori.


B. Pokok- pokok teori Allport
1. Struktur dan dinamika kepribadian
a. Kepribadian Watak dan Tempramen
Bagi Allport definisi bukanlah sesuatu yang boleh dipandang enteng. Sebelum sampai kepada definisinya sendiri dia mengemukakan dan membahas lima puluh definisi
Definisi-definesi tersebut tersebut digolong-golongkan menjadi:
(a) Yang menunjuk etymology atau sejarah pengertian itu ; persona : 9;
(b) Yang mempunyai arti teologis: 11;
(c) Yang mempunyai arti filosofis : 16 ;
(d) Yang mempunyai arti yuridis : 4 ;
(e) Yang mempunyai arti sosiologis : 7 ;
(f) Yang menghubungkan dengan segi lahiriah ( biososial )
(g) Yang mempunyai arti psikologi
Menurut Allport, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai system psikofisi yang menentukan caranya yang khas dalam menesuaikan diri terhadap lingkungan
2. Watak ( karakter )
Walaupun istilah kepribadian dan watak sering dipergunakan secara bertukar-tukar, namun Allport menunjukan, bahwa character is personality evaluated in personality is character devaluated”


Kekurangan dan kelebihan teori Allport
pada persamaan formal sehingga tidak memadai untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas antara hewan-manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal, menekankan keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor situasioanal, serta menggambarkan manusia pada gambaran terlalu positif.

Nama
Sya Rahmawati
Tri Prihatini R 12509973
Ummu Hani 11509913
Ummulia Wulan N 15509800
Uyainah 15509559
Viki Endrio
Yandi Yansyah 14509602
Yoga Penta Gressia 13509485

Kamis, 17 Februari 2011

konsep sehat sakit menurut depkes RI

SEHAT MENURUT DEPKES RI
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradap -tasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya.

UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa :
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.

Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.

Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit(2).