Rabu, 13 Januari 2010

BUDAYA KEPULAUAN INDONESIA

hal yang sangat menarik untuk kita baca adalah budaya kepulauan kita. bahasa internasional, IACI (Indonesian Archipelago Culture Initiatives), adalah sebuah perkumpulan yang didirikan oleh beberapa orang muda Indonesia yang prihatin dengan visi negeri dan pengaturannya yang seolah tercerabut dari akar budayanya, dari apa yang merepresentasikan keberadaannya sebagai sebuah satu kesatuan dalam berbagai elemen yang berbeda secara unik. IACI dideklarasikan di Bandung, 29 Desember 2007, merupakan sebuah lembaga yang terdiri dari tiga tugas besar yang melembaga sendiri dalam fungsionalitas yang berbeda tersebut. Dengan inisiasi oleh beberapa penelitian di Bandung Fe Institute dan Surya Research International maka pendekatan melalui web ini dirasa perlu untuk segera di-implementasikan melalui IACI.
Ketika ruang-ruang global telah memasuki ruang-ruang paling pribadi dari generasi muda Indonesia melalui berbagai perangkat teknologi dan akuisisi informasi, IACI menyadari bahwa generasi muda seolah berada jauh dari apa yang menjadi akar budayanya. Tak bisa dipungkiri, uniformisasi merupakan sebuah efek dari budaya global, sementara justru kekayaan dan kekuatan dari persatuan dan kesatuan bangsa selama ini justru terletak pada diversitasnya dan bagaimana masyarakatnya menghargai ke-bhineka-an tersebut.
Namun terdapat paradoks dalam aras globalisasi ini. Inovasi membutuhkan diversitas untuk memperkaya variasi pola industri, perekonomian, dan inovasi teknologi yang menyertainya. Penggalian kekayaan budaya lokal dibutuhkan untuk menjawab tantangan global ini; dan Indonesia adalah negara yang paling tinggi heterogenitasnya di dunia. Dalam maksud inilah, IACI berdiri, dan web ini dibentuk secara partisipatif dengan partisipasi aktif dari semua elemen bangsa yang rindu akan kejayaan Indonesia dengan diversitasnya: sebuah keinginan dan harapan untuk bangkitnya kepulauan Indonesia secara khusus, dan bangsa-bangsa Asia secara umum.
Terdapat 3 institusi yang tergabung dalam IACI saat ini, yaitu:

Perhimpunan Budaya Indonesia (PBI)

merupakan lembaga yang menjadi host atas situs budaya-indonesia.org ini. Di samping itu, lembaga ini merupakan kelembagaan yang juga melakukan berbagai pengkajian di bidang budaya dan bagaimana penggalian budaya tradisional mampu menjawab berbagai tantangan sosial, ekonomi, politik, sains dan teknologi secara global. PBI, melalui Cultural Security Discussion Group-nya juga memikirkan ikhwal Nusantara Culture Heritage State License, sebuah konsep yang ingin digulirkan sehingga kepemilikan entitas bangsa atas budaya tradisi semakin kuat hingga di level internasional. PBI juga direncanakan untuk sering melakukan ekspedisi budaya ke sentra-sentra budaya tradisional dan road-show untuk menularkan minat pemanfaatan teknologi informasi dalam mencari titik lestari budaya tradisional di tengah tren global saat ini.

Jaringan Budaya Indonesia (JBI)

merupakan networking yang dibangun di banyak kalangan dan seluas mungkin sahabat budaya. JBI didirikan dengan tujuan: Tujuan:
  • Menjalankan visi dari Perhimpunan Budaya Indonesia dengan membangun kelompok-kelompok apresiasi kebudayaan Indonesia di luar IACI.
  • Membuka kerja sama dengan berbagai pihak yang kreatif dan inovatif dalam bertatanan hidup sosial, ekonomi, dan ketahanan kebudayaan nasional.
  • Membangun kelompok dengan semangat nasional yang peduli atas negara untuk membentuk negara yang peduli pada masyarakatnya dan bahu-membahu mengatasipersoalan secara kreatif dan inovatif menghadapi tantangan globalisasi.

Satuan Ekonomi Kreatif IACI

merupakan kelembagaan yang bertujuan untuk:
  • Menjaga kemandirian ekonomi dan finansial IACI.
  • Mendorong dan menularkan semangat kemandirian ekonomi dan finansial ini ke berbagai pihak yang cinta dan apresiatif dalam penggiatan budaya Indonesia yang bersumber pada tradisi kultural daerah.
  • Menjadi proyek pilot atas terbangunnya kemandirian dan kreativitas dalam ber-ekonomi orang Indonesia yang bersumber pada lanskap kekayaan budaya Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar