MARAKNYA ANAK JALANAN DI IBUKOTA.
Terima kasih karena saya telah diberi kesempatan untuk menuliskan beberapa pendapat saya dengan judul yang diberikan kepada saya adalah “Maraknya anak jalanan di ibu kota”.
Hal yang menarik untuk dipahami adalah ketika kita bisa melihat dilingkungan sekitar kita, dan yang menarik buat saya pribadi ketika saya bisa melihat disepanjang jalan ibukota atau di persimpangan jalan terdapat anak-anak, pemuda-pemudi, atau bahkan orang tua mengemis demi untuk bertahan hidup dengan meminta-minta. Saya pribadi berpendapat, bagi saya ini merupakan hal yang klasik terjadi di negara kita khususnya di ibukota.
Menurut saya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya demikian, dan salah Satunya faktor meningkatnya URBANISASI. Kenapa begitu, bayangkan dalam setiap satu tahun berapa orang atau bahkan berapa kepala keluarga yang merayakan mudik. Itu mungkin tidak mempengaruhi, tapi dari tradisi itu bisa kemungkinan mreka yang mudik mensharingkan pengalaman kerja susah dan enaknya hidup dijakarta, dan dari hal sharing-sharing itu kan bisa menyebabkan terpengaruhnya mereka yang hidup di daerah ingin mempertaruhkan hidup di Ibukota jakarta. ( karena tidak mungkin si pencerita menceritakan dengan pengakhiran yang tidak baik, melainkan menceritakan yang baik).
Bagi saya pemerintah kurang memperhatikan urbanisasi, kalau memang memperhatikan, bisa kemungkinan tindakan rill-nya yang kurang terhadap kasus ini. Dan kasus Urbanisasi ini berlangsung sejak lama di Kota Jakarta, bisa kemungkinan setiap tahun. Dari hal ketergiurannya bisa kemungkinan banyak masyarakat di pedesaan yang menjual lahan pertanian kemudian mengadu nasib ke ibukota. Namun, setelah sampai di Jakarta mereka akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa sehingga menjadi bagian dari penduduk miskin. Kondisi itu diperparah karena pemerintah tidak mau mengurusi, yang saya ketahui berdasarkan data Badan Pusat Stistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami peningkatan pada 2008 yakni mencapai 41, 2 juta jiwa. Selain akibat arus urbanisasi, meningkatnya angka kemiskinan juga disebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok dan tidak stabilnya perekonomian dunia yang berimbas pada meningkatnya kemiskinan di Indonesia.
“Ironisnya, dampak kemiskinan orang tua mereka dirasakan oleh sebagian besar anak sehingga banyak di antara mereka hidup dan tumbuh keras di jalanan tanpa merasakan sentuhan pendidikan sebagai fundamental dasar dalam meraih cita-cita mereka kelak”
Salah satu upaya mencegah terjadinya urbanisasi ke kota Jakarta menurut saya :
Salah satunya, Pemerintah harus membuka lapangan kerja seluas-luasnya di pedesaan. “Jika lapangan pekerjaan ada di daerah mereka, tidak mungkin masyarakat dari pedesaan berlomba-lomba mengadu nasib ke Jakarta” . Dan saya mendengar seperti yayasan ISCO ingin membantu 200.000 anak kurang beruntung untuk ikut mengenyam pendidikan seperti anak lainnya. Semoga dengan adanya seperti yayasan ISCO, dapat menyadarkan orang-orang tingkat menengah keatas atau yayasan yang mampu juga ikut serta untuk membantu memberikan bantuan pendidikan dan kesehatan kepada anak-anak kurang beruntung di Indonesia untuk dapat mewujudkan cita-cita mereka.
Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan mengenai tema “Maraknya anak jalanan di ibukota”. Kurang lebihnya saya mohon maaf jika ada kata-kata yang tida berkenan kepada para pembaca.
Terima kasih atas perhatiannya, salam kasih dari saya Yoga Penta Gressia .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar